Analisis laporan keuangan merupakan proses yang penuh
pertimbangan dalam rangka membantu mengevalusi posisi keuangan dan hasil
operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu, dengan tujuan untuk
menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan
kinerja perusahaan pada masa mendatang. Analisa laporan keuangan sebenarnya
banyak sekali namun pada penelitian kali ini penulis menggunakan analisa rasio
keuangan karena analisa ini lebih sering digunakan dan lebih sederhana.
Tujuan analisis keuangan adalah untuk mengevaluasi kinerja
perusahaan pada masa kini dan masa lalu dan untuk menilai apakah kinerjanya
dapat dipertahankan. Analisa rasio mencakup mencakup perbandingan rasio antara
suatu perusahaan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama, perbandingan
rasio suatu perusahaan antar waktu atau dengan periode fiskal yang lain, dan
perbandingan rasio terhadap beberapa acuan yang baku. Analisis ini memberikan
masukan terhadap derajat perbandingan dan relatif pentingnya pos-pos laporan
keuangan dan dapat membantu dalam mengevaluasi efektifitas kebijakan operasi,
investasi, pendanaan dan retensi laba yang diambil manajemen.
Nilai Akuntansi
Ulasan nilai akuntansi dalam bahasan ini tidak dimaksudakan
sebagai ulasan yang lengkap, tetapi disajikan sebagai representasi dari nilai
yang memengaruhi perkembangan sistem akuntansi dan praktik pengukuran dan
pengungkapan :
·
Profesionalisme vs Pengendalian
berdasarkan undang- undang
·
Keseragaman vs Fleksibilitas
·
Konservatisme vs Optimisme
·
Rahasia vs Transparansi
Mengetahui nilai akuntansi suatu negara dapat membantu kita
menginterprestasikan dan memahami pelaporan keuangan perusahaan yang beroperasi
dalam negara tersebut. Tujuannya adalah agar dapat menganalisis secara
realistis setiap laproran keuangan perusahaan multinasional, selaras dengan
praktik bisnis dan akuntansi nasional dalam lingkungan operasi tersebut.
Salah satu nilai akuntansi adalah preferansi antara pertimbangan
profesional yang independen dengan pengendalian berdarsakan undang- undang.
Preferensi atas pertimbangan profesional konsisten dengan preferensi terhadap
individualisme dan subyektivitas. Nilai ini dapat kita temukan dalam sistem
akuntansi dalam negara yang termasuk model fair presentation/ full
disclosure.
Nilai akuntansi kedua yang memengaruhi sistem pelaporan
keuangan adalah keseragaman versus fleksibilitas. Masyarakat yang
mengargai keseragaman menunjukkan preferensi atas diterapkannya praktik
akuntansi yang seragam. Sementara masyarakat yang menghargai fleksibilitas,
memperhitungkan kondisi spesifik yang dihadapi setiap perusahaan. Ada kaitan
antara nilai akuntansi dan nilai budaya sehubungan dengan ketidakpastian/
keseragaman ditemukan dalam praktik akuntansi model code law compliance dan
model inflation adjusted, sementara fleksibilitas tampak dalam praktik
akuntansi model fair presentation/ full disclosure.
Nilai akuntansi konservatisme berhubungan dengan
pengukuran informasi akuntansi dan bermanifestasi dalam preferensi terhadap
pendekatan pengukuran sebagai salah satu cara menghadapi ketidakpastian dimasa
yang akan datang. Optimisme lebih bertoleransi pada ketidakpastian dalam
praktik pengukuran. Negara yang masuk dalam model fair presentation/ full
disclosure cenderung memilih pendekatan pengukuran yang lebih opti,is
daripada negara yang masuk kategori logal compliance dan inflation
adjusted. Perbedaan pendekatan tersebut merupakan konsekuensi dari
keberagaman penyedia modal dan tuntutan pengguna, serta akibat pengaruh hukum
pajak yang berlaku.
Nilai akuntansi terakhr yang akan dibahas adalah rahasia
versus transparasi, terkait dengan praktik pengungkapan. Negara dalam kategori legal
compliance dan inflation adjusted lebih memilih kerahasiaan dan
cenderung membatasi pengungkapan informasi kepada manajemen dan penyandang
dana. Kerahasiaan dan konservatisme merupakan dua hal yang saling berkaitan,
dan keduanya juga memicu pendekatan yang hati- hati dalam pelaporan seperti di
jepang. Negara dengan model faik presentation/ full disclosure mengungkapkan
informasi lebih banyak dan memilih pendekatan pelaporan keuangan dengan
tanggungjawab kepada publik sebagai respon kepada penyedia modal.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar